Menyambung dari artikel sebelumnya yang membahas persoalan monogami pasangan Ubuntu 11.10 - Fedora 16 dan berhubung masih ada ruang kosong diharddisk yang belum dipartisi maka saya berencana menyempilkan ArchLinux diantara Fedora dan Ubuntu sebagai LIL (Linux Idaman Lain) :p . Media yang saya gunakan untuk melakukan proses installasi ArchLinux pada sistem adalah Archlinux-core-image, pembahasan pada artikel ini dibatasi hanya sampai pada proses installasi ArchLinux selesai dan siap digunakan. ;) untuk penjelasan mengenai proses pemasangan dan konfigurasi ArchLinux yang lebih detail bisa merujuk pada e-book (.pdf) "Panduan ArchLinux Untuk Pemula" karya : I Gede Kusuma Negara yang dapat diunduh pada alamat
http://archit3x.wordpress.com/ e-booknya bahasa indonesia loh ;)
Berikut saya tampilkan banyak gambar dan sedikit penjelasan proses i
nstallasi ArchLinux ;)
|
Ruang kosong yang masih tersisa |
Konfigurasi awal ArchLinux :
|
Menu utama installasi ArchLinux |
|
Pemilihan sumber paket yang akan digunakan selama proses installasi ArchLinux |
|
Pilih editor yang digunakan, untuk mudahnya bisa menggunakan nano |
Konfigurasi Zona waktu :
|
Pengaturan Zona waktu, sesuaikan dengan daerah tempat anda berada |
Menyiapkan ruang harddisk untuk memasang ArchLinux :
Karena harddisk yang saya gunakan telah terisi data berupa dua buah sistem operasi, dan berencana tetap mempertahankannya, maka saya akan melakukan partisi harddisk secara manual dan berikut skema partisi yang saya gunakan.
|
Menyiapkan ruang pada harddisk untuk ditempati ArchLinux |
|
Melakuka partisi harddisk secara manual |
|
Memilih harddisk yang akan digunakan |
Menggunakan cfdisk
Untuk urusan partition editor ArchLinux menggunakan cfdisk sebagai default partition editor, opsi lain yang bisa digunakan adalah mempersiapkan partisi yang akan digunakan terlebih dahulu menggunakan third-party partition editor seperti gparted atau easeus partition master, ;)
|
Pemberitahuan sebelum melanjutkan ke mode cfdisk pada ArchLinux |
|
cfdisk membuat partisi pada ruang kosong yang tersedia |
|
Untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan (membuat partisi baru) pilih write dan yes |
Dalam pembuatan partisi menggunakan cfdisk perhatikan pada bagian
name, jangan sampai melakukan kesalahan dengan memilih
name yang tidak sesuai pada saat konfigurasi
block devices, file system dan mountpoint untuk ArchLinux, disini saya membuat partisi
sda4 yang akan digunakan sebagai partisi /root untuk menginstall ArchLinux.
|
Pilih "DONE" untuk lanjut keproses berikutnya |
|
Lakukan konfigurasi secara manual untuk mount point dan file system |
|
Pilh metode dev untuk melakukan konfigurasi pada partisi |
|
Pilih partisi "sda4" yang telah dipersiapkan untuk ArchLinux (sebelumnya telah dibuat menggunakan cfdisk) |
|
Pilih Yes untuk membuat filesystem baru pada partisi yang dipilih |
|
Gunakan ext4 sebagai default file system yang umum digunakan pada distribusi Linux Modern |
Untuk ArchLinux disini hanya akan menggunakan satu buah partisi / root yang juga akan bertindak sebagai
/boot partition dan
/home partition, untuk partisi swap sendiri akan menggunakan partisi swap yang telah dibuat sebelumnya, dengan cara menambahkan partisi swap yang telah ada (milik ubuntu yang juga digunakan oleh fedora ) pada
/etc/fstab milik ArchLinux, hal ini dapat dilakukan setelah proses installasi selesai ;)
|
Menentukan mount point partisi yang sebelumnya telah dibuat |
|
Berikan label pada partisi yang dibuat |
|
Berikan opsi tambahan jika diperlukan jika tidak ada langsug pilih OK |
|
Peringatan karena tidak menyediakan partisi terpisah untuk /boot |
|
Proses pembuatan partisi sukses, kembali kemenu utama :D |
Pemasangan paket perangkat lunak pada ArchLinux :
Untuk perangkat lunak yang dipasang pada ArchLinux sendiri karena disini menggunakan core image maka hanya akan memasang
base package , Perangkat lunak tambahan akan dipasang setelah proses installasi selesai.
|
Pesan yang ditampilkan sebelum lanjut keproses selanjutnya |
|
Untuk opsi ini, karena akan menggunakan Grub milik Ubuntu sebagai bootloader disini saya memilih Skip |
|
Pastikan paket base dipilih untuk dipasang pada ArchLinux |
|
Install package yang terpilih dan tunggu sampai selesai proses installasi selesai |
Konfigurasi utama sistem ArchLinux :
Karena sebelumnya saya telah mengatur sebagian konfigurasi (Time zone), maka ditahapan ini saya hanya melakukan konfigurasi pembuatan password untuk root, karena konfigurasi lainnya akan saya lakukan menyusul setelah sistem ArchLinux berhasil boot. Untuk yang memiliki hardware tertentu atau yang perlu melakukan konfigurasi tambahan pada tahapan ini dapat merujuk pada e-book yang saya sarangkan sebelumnya atau melihat pada dokumentasi beikur :
https://wiki.archlinux.org/index.php/Beginners%27_Guide_%28Indonesia%29#Konfigurasi_Sistem
|
Konfigurasi ArchLinux |
|
|
Proses Installasi ArchLinux Selesai :) |
Menambahkan Archlinux ke grub milik Ubuntu :
Setelah proses selesai dan komputer
restart, masuk kesistem ubuntu untuk menambahkan ArchLinux ke grub menu
milik ubuntu 11.10. dengan menjalankan perintah berikut :
|
Menambahkan ArchLinux ke grub Ubuntu 11.10 |
|
Opsi untuk boot kepartisi root ArchLinux |
|
Proses boot ArchLinux |
|
ArchLinux siap disantap :D |
Menambahkan partisi swap pada ArchLinux :
Salah satu cara untuk menambahkan partisi swap pada ArhcLinux adalah dengan cara menambahkan swap partition yang terdaftar pada device file
/dev kedalam
/etc/fstab . Untuk melakukan hal ini posisi dari partisi swap pada harddisk harus diketahui.
Melihat letak partisi swap pada harddisk
fdisk -l
Menambahkan partisi swap pada /etc/fstab
nano /etc/fstab
|
Posisi partisi swap terletak di /dev/sda1 |
Tambahkan partisi swap pada /etc/fstab dengan format sebagai berikut :
/dev/sda1 swap swap defaults 0 0
Setelah selesai mengedit simpan.
|
Tambahkan posisi partisi swap pada /etc/fstab agar diaktifkan secara otomatis pada saat boot |
Aktifkan partisi swap dan cek penggunaan swap :
swapon -a
swapon -s
|
Mengaktifkan dan mengcek penggunaan swap :) |
*Catatan:
Penggunaan partisi swap bersama sebaiknya dihindari jika salah satu dari tiga sistem operasi yang digunakan, sering menggunakan mode hibernasi (biasa digunakan pada portable komputer) , karena proses hibernasi sendiri akan menggunakan partisi swap, sehingga apabila sistem operasi pertama dihibernasi dan pada saat startup menjalankan sistem operasi kedua, maka sesi hibernasi sistem operasi pertama yang tersimpan pada swap akan terhapus ;)
Selesai dan kini Trio UFA-L (UbuntuFedoraArch-Linux) siap beraksi ,,,, semoga bermanfaat,,, ;)
1 komentar:
mantab,,,,,,
makasih om, sangat bermanfaat sekali
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.