Banyak jalan menuju balikpapan, itulah pepatah yang memiliki arti bahwa tujuan yang sama tidaklah harus ditempuh dengan metode yang sama *gak nyambung , seperti halnya cara memasang sistem operasi GNU/Linux BlankON 8.0, meskipun sistem operasi desktop linux BlankON 8.0 telah memberikan kemudahan dalam hal proses pemasangan, berupa program terpadu yang didalamnya mencakup managemen disk, setting user dan pemasangan sistem operasi itu sendiri, tidak ada salahnya bagi pengguna untuk menggunakan metode pemasangan yang berbeda, itung-itung mengetahui apa yang terjadi dibalik sarung.
Manual disini berarti proses installasi dilakukan secara terpisah-terpisah tidak menggunakan program terpadu seperti bankon-installer atau live-installer. Sebelumnya siapkan terlebih dahulu LiveCD BlankON dan sistem yang akan dipasang. Boot sistem menggunakan LiveCD setelah itu siapkan partisi pada disk dan tentukan partisi mana yang akan digunakan, terserah mau menggunakan aplikasi apa, cfdisk, fdisk, gparted, dan lain sebagainya.
Bagi pengguna yang tidak terbiasa dengan diskmanager opensource, dapat menggunakan aplikasi diskmanager berbasis windows seperti Easeus Partition Master Personal untuk membagi sekaligus menentukan partisi yang akan digunakan sebelum proses boot LiveCD, Sebagai contoh, disini skema partisi yang digunakan standar (bukan LVM), dengan partisi home dan root terpisah dengan ketentuan sebagai berikut,
/dev/sda = harddisk dengan skema partisi MBR
/dev/sda2 (ext4) = /home partition
/dev/sda3 (swap) = swap
username : wagung
hostname : blankon-rote
/dev/sda3 (swap) = swap
username : wagung
hostname : blankon-rote
Jika belum diformat, format partisi dengan filesystem yang didukung kernel linux (ext4 dan swap),
mkfs.ext4 /dev/sda1 mkfs.ext4 /dev/sda2 mkswap /dev/sda3
Buat direktori yang dibutuhkan dan cantolkan/menautkan (mount) partisi yang akan digunakan,
Direktori untuk menautkan partisi yang akan dipasang,
sudo mkdir -p /mnt/target/Direktori untuk menautkan read-only filesystem sumber Installasi,
sudo mkdir -p /mnt/sumber/
Setelah selesai cantolkan partisi yang telah dibuat dan diformat kedirektori yang telah disiapkan,
sudo mount /dev/sda1 /mnt/targetBuat direktori untuk menautkan partisi /home
sudo mkdir -p /mnt/target/homeMount partisi home
sudo mount /dev/sda2 /mnt/target/home
Cantolkan juga berkas yang berisi filesistem terkompres (read-only) kedirektori yang telah disiapkan, menggunakan df periksa posisi mount livecd, kemudian tautkan read-only filesystem terkompres (filesystem.squashfs)
mount -o loop /live/image/live/filesystem.squashfs /mnt/sumber/Salin seluruh berkas yang berada filesystem terkompress kedirektori target
rsync -av /mnt/sumber/* /mnt/target/
Tunggu hingga proses selesai, setelah selesai cantolkan beberapa sistem berkas yang dibutuhkan pada direktori target
mount --bind /dev/ /mnt/target/dev/ mount --bind /dev/pts /mnt/target/dev/pts mount --bind /sys/ /mnt/target/sys/ mount --bind /proc/ /mnt/target/proc/
Masuk kedalam lingkungan chroot target,
sudo chroot /mnt/target/Buang paket yang tidak dibutuhkan,*paket yang digunakan oleh livecd
apt-get remove live-boot blankon-live-config-temporary-fix live-config blankon-live-config blankon-installer gpartedGenerate bahasa standar sistem,
locale-gen en_US en_US.UTF-8
Tambahkan user baru pada sistem, jangan lupa untuk menambahkan user yang dibuat kegroup sudo
/etc/hostname
blankon-rote/etc/host
127.0.0.1 localhost 127.0.1.1 blankon-rote # The following lines are desirable for IPv6 capable hosts ::1 localhost ip6-localhost ip6-loopback fe00::0 ip6-localnet ff00::0 ip6-mcastprefix ff02::1 ip6-allnodes ff02::2 ip6-allrouters ff02::3 ip6-allhosts
Install grub bootloader
*Catatan:
grub-install dev/sda; update-grub
Lanjutkan dengan menambahkan informasi yang dibutuhkan pada /mnt/target/etc/fstab agar partisi (disk) yang telah dipasang sistem dapat ditautkan (mount) secara otomatis pada saat boot. Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk mengenalkan media penyimpanan (perangkat) pada /etc/fstab yaitu menggunakan uuid, kernel name dan label name, berikut adalah beberapa contoh penggunaanya,
/etc/fstab Menggunakan uuid /etc/fstab Menggunakan kernel name# /etc/fstab: static file system information. # UUID=xxxx-xxx-xxx-xx-xxx / ext4 errors=remount-ro 0 1 UUID=yyyy-yyy-yyy-yy-yyy /home ext4 errors=remount-ro 0 1 UUID=zzzz-zzz-zzz-zz-zzz none swap sw 0 0
/etc/fstab Menggunakan label name# /etc/fstab: static file system information. # /dev/sda1 / ext4 errors=remount-ro 0 1 /dev/sda2 none swap sw 0 0
# /etc/fstab: static file system information. # LABEL=Ubuntu_Root / ext4 errors=remount-ro 0 1 LABEL=Ubuntu_Swap none swap sw 0 0
Masing-masing memiliki keunggulan, namun pada umumnya distribusi linux menggunakan UUID karena relatif lebih aman dalam mendeteksi/mengenali jika ada perubahan/penambahan disk. Gunakan perintah blkid untuk melihat UUID dari partisi.
berikut adalah isi dari berkas /etc/fstab dari sistem yang saya pasang
berikut adalah isi dari berkas /etc/fstab dari sistem yang saya pasang
/mnt/target/etc/fstab
# UNCONFIGURED FSTAB FOR BASE SYSTEM # /etc/fstab: static file system information. proc /proc proc defaults 0 0 UUID=dabafa95-a3c9-4122-a8ae-e244f914381e / ext4 rw,errors=remount-ro 0 1 UUID=fa7c3733-b732-43a0-8de0-cd22f00e14f0 /home ext4 rw,errors=remount-ro 0 0 UUID=4e910187-6c83-4d3f-ba00-09df5a26486f swap swap sw 0 0
Untuk konfigurasi lainnya seperti menentukan zona waktu dapat dilakukan setelah berhasil login kesistem yang baru. Setelah selesai keluar dari lingkungan chroot, dan umount seluruh berkas sistem yang ditautkan.
umount -lf /mnt/target/dev umount -lf /mnt/target/dev/pts umount -lf /mnt/target/sys umount -lf /mnt/target/proc umount -lf /mnt/target/home umount -lf /mnt/target umount -lf /mnt/sumberAkhiri sesi LiveCD dengan merestart ulang sistem, dan login kesistem yang baru..
Untuk lebih jelasnya, dapat menyaksikan video proses pemasangan BlankON secara manual berikut.
*pada beberapa bagian video terdapat artefak sehingga sulit terlihat, untuk lebih jelas lihat pada penjelasan diatas atau video tambahan dibawah ini :)
*Catatan:
Sesuaikan dengan konfigurasi partisi yang digunakan.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.