Showing posts with label Cerita. Show all posts
Showing posts with label Cerita. Show all posts

Mengenal Sistem Operasi Non-Linux / Non-Windows / Non-Unix / Non-Unix-Like 1




Didalam tulisan Pak I Made Wiryana yang dimuat oleh majalah infolinux edisi 08/2006 yang saya sertakan ini anda akan menemukan beberapa nama sistem operasi yang mungkin akan sangat asing ditelinga kita, sistem operasi apakah tersebut dan siapa yang membuatnya..???  silahkan dibaca untuk mengetahuinya.

Non-Geeky Girls Love Linux Too - English



Sebuah artikel yang menarik untuk dibaca, maaf tidak diterjemahkan :p :

Non-Geeky Girls Love Linux Too :
I never expected to become such a Linux fangirl, especially because I'm not technically minded at all. I'm a teenage girl, into dance and cheer and gymnastics, not computers. Not until a few days ago that is.

I have read several articles on multiple forums about "getting women and girls into Linux," with several suggestions (mostly from guys, by the way) on how to do it. I want to tell my story because I think it may offer something new to the discussion.

I discovered Linux by accident. There is this very cute boy in my dance school who uses a laptop to teach a beginner's class. I borrowed his laptop for a few minutes between classes. I surfed the web a little, checked my e-mail, listened to some music, and did a little school work. When I returned his laptop, I commented on how fast and easy it was. That's when he told me it was Linux!

Sun Zi Bingfa - The Art Of War



Sun Zi Bingfa merupakan, salah satu karya masa lalu yang saya kagumi dan sering saya gunakan dalam beberapa kondisi didalam kehidupan saya setelah Kitab Suci dan  Kumpulan Petunjuk Suci dari agama saya tentunya , :D, berikut sekilas mengenai Sun Zi Bingfa dan isinya yang saya baca dari wikipedia, "The Art Of War" atau "Seni Perang Sunzi" (Hanyu Pinyin: Sūnzĭ Bīngfǎ) adalah sebuah buku filsafat militer yang diperkirakan ditulis pada abad ke-6 oleh Sun Zi (juga di sebut sebagai Sun Tzu). Terdiri dari 13 bab di mana setiap bagian membahas strategi dan berbagai metode perang. Karya ini merupakan karya tulis militer Tiongkok yang paling dihormati dan paling terkenal di luar negeri Tiongkok. Siapa yang menulis buku ini sampai sekarang masih diperdebatkan oleh para pakar sejarah. Beberapa ahli berpendapat bahwa Sun Zi bukanlah nama asli penulis buku ini, melainkan julukan yang diberikan orang kepada penulis tersebut. Sebab, kata "Zi" pada nama Sun Zi sebenarnya digunakan untuk mengacu pada seorang filsuf sehingga Sun Zi diartikan sebagai "filsuf Sun."

Belajar Mandiri Melalui Distro (Distribusi GNU/Linux) - Oleh:I Made Wiryana

Masih teringat oleh saya, ketika komunitas open source Indonesia pada tahun 2000-an meluncurkan distro pertama. Banyak pihak yang meremehkan dan menganggap bahwa pem-buatan distro Linux itu tidak bermanfaat bagi perkembangan industri TI di Indonesia. Bahkan dengan nada meremehkan beberapa pakar TI di Indonesia menyatakan bahwa pekerjaan membuat distro itu cuma sekadar memaketkan saja, tidak ada nilai tambahnya. 

Para pakar TI itu beranggapan dari pada membuang-buang waktu mengembangkan distro sendiri, lebih baik fokus menjadi reseller atau penyedia  support dari distro-distro besar saja. Memang memahami visi itu lebih sulit dari sekadar menguasai hal teknis.Ketika developer Indonesia memutuskan berani membuat distro sendiri, berarti developer didorong harus belajar lebih banyak lagi.

Biografi Singkat - Linus Torvalds



Keajaiban itu berawal di kota Helsinki, ibu kota Finlandia. Kalau kita buka peta, kota ini letaknya dekat dengan kota St. Petersburg, Rusia. Ini agaknya membuat iklim keduanya pun tidak jauh berbeda. Begitu ekstrim. Jika musim panas datang, matahari bersinar seolah tidak kenal henti. Sementara saat musim dingin, matahari hanya bersinar beberapa jam saja setiap harinya. Sisanya udara yang dingin dan langit yang gelap. Di tengah cuaca inilah Linus Benedict Torvalds, perintis Linux, lahir.

Kota yang begitu dekat dengan laut Baltik ini memang mirip kota kecil. Begitu sedikit bangunan tinggi, dan jalannya pun lebar. Orang di sana juga masih senang memelihara pepohonan di sekitarnya. Di kota yang tenang seperti itulah Linus lahir pada 28 Desember 1969, sebagai putra Nils dan Mikke Torvalds. Linus terlahir sebagai anak yang unik. Soal namanya sendiri misalnya. "Orang jarang pakai nama itu", kata Linus, seperti dikutip Glyn Moody, penulis Rebel Code. Kalau dihitung, memang ada beberapa nama Linus yang terkenal yang mungkin jadi sumber inspirasi keluarganya.

Insipirasi Seorang Linus Torvalds Menciptakan Linux (kernel)

GNU/Linux, tentunya anda mengenal apa itu, sebuah sistem operasi yang lengkap yang siap pakai dengan segala kelebihannya. Sebuah sistem operasi server yang tangguh. Sebuah sistem operasi Desktop yang sangat customize... semua itu benar dan itulah GNU/Linux

Namun tahukah anda, apa yang menjadi inspirasi dari seorang Linus Torvads hingga akhirnya pada tanggal 5 oktober 1991 dia mengumumkan pada sebuah newsgroup bahwa dia telah  berhasil menciptakan sebuah sistem operasi mirip UNIX yang sangat sederhana yang diberi nama linux,

MINIX itulah namanya, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh Andrew S.  Tanenbaum pada tahun 1987. Kode Sumber Minix waktu itu tercantum dalam bukunya Operating Systems: Design and Implementation, kalo sekarang mungkin bisa di ibaratkan Buku berbonus CD/DVD lah.. namun Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall menjadi hak milik penerbit.


Nahh, dari sinilah Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX ( Membuat sistem operasi lain yang prinsip kerjanya mirip dengan Minix) . Hasil kerjaannya itulah yang kemudian akan menjadi kernel Linux (inti dari sebuah sistem operasi), yang berbeda dengan Minix namun memiliki sifat Unix like.. hehehe 

Hmmm... yang bikin penasaran apa sih isi dari buku Operating Systems: Design and Implementation itu. Bagi anda yang penasaran dengan Buku yang pernah dibaca oleh seorang Linus Torvads dan ingin mempelajari sistem operasi, saya ada linknya nih, tapi udah cetakan Edisi ke 3 dan Bahasa Inggris lagi (ngak masalah kan ada google translate :D )


Yang ingin merasakan bagaimana sih Minix itu, juga bisa mendownloadnya  di sini, 

Download, Minix

Meluruskan Salah Kaprah Tentang Hacker

Hacker itu apa sich ..??? sebuah pertanyaan yang selalu terbesit di pikiran saya. Padahal telah Banyak Buku, Artikel Majalah, dan berbagai Media lainnya yang telah menjelaskan apa itu Hacker..?? , namun tetap saja saya merasa tidak puas dengan semua pernyataan tersebut, dan akhirnya saya mencoba mencari di berbagai macam situs komunitas underground yang berada di indonesia, untuk mencari jawaban apa itu hacker. Berbagai macam jawaban saya terima, berbagai pendapat dan teori mereka kemukakan  namun tetap saja masih ngak berkenan di hati saya. Hingga akhirnya saya membaca postingan dari Pak Romi Satria Wahono yang akhirnya menenangkan pikiran saya dan memberi pencerahan apa Hacker itu sebenarnya... 
Berikut Tulisan Beliau :


Oleh Romi Satria Wahono Dosen, peneliti dan technopreneur. 
CEO PT Brainmatics dan Founder komunitas IlmuKomputer.Com

 Meluruskan Salah Kaprah Tentang Hacker

Ajari saya meng-hack server orang dong mas, saya pingin menjadi hacker nih (Joko, Semarang)

Ini termasuk pertanyaan yang sering masuk ke mailbox dan window YM saya. Dalam beberapa tahun ini terminologi hacking memang menjulang. Buku yang “tipis”, “instan” dan menggunakan judul “hacking” menjadi syarat baru penulisan buku-buku populer di Indonesia. Ini adalah permainan berbahaya dari para penerbit (yang diamini penulis) karena kerusakannya bisa sampai ke generasi muda kita. Membuat semakin kentalnya budaya bahwa ilmu pengetahuan bisa didapat dengan cara cepat, instan, bahkan cukup dengan modal buku setebal 20-50 halaman. Yang pasti hacker bukanlah craker, hacker membangun sesuatu sedangkan cracker merusaknya. Mari kita kupas tentang hakekat hacker dan hacking activities ini.

Sebagian besar literatur menyebut bahwa istilah dan budaya hacker pertama kali digunakan pada tahun 1961 ketika MIT mendapat kesempatan menikmati mesin PDP-1. Komputer pertama produksi DEC ini menjadi mainan favorit mahasiswa MIT khususnya yang tergabung di Tech Model Railroad Club. Mereka membuat alat-alat pemrograman, membuat banyak program, mengembangkan etika, jargon dan bahkan ngoprek PDP-1 sehingga menjadi mesin video-game generasi awal. Budaya inilah yang kemudian terkenal menjadi budaya hacker yang sebenarnya. Para hacker di Tech Model Railroad Club menjadi tim inti laboratorium penelitian Artificial Intelligence (AI) MIT yang menjadi pioneer dalam penelitian AI di dunia sampai saat ini.

Project ARPAnet yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika tak lepas dari campur tangan para hacker MIT ini. ARPAnet lah yang menyatukan  budaya hacker dari berbagai “suku”, misalnya dari Standford University dan Carnegie Mellon University (CMU). Para hacker MIT bahkan akhirnya berhasil mengembangkan sistem operasi sendiri bernama ITS (Incompatible Time-Sharing System) yang legendaris, menggantikan TOPS-10 sistem operasi standard yang diproduksi oleh DEC untuk PDP-10. ITS awalnya dibangun dengan assembler, tapi kemudian diubah ke dalam bahasa LISP, bahasa pemrograman functional yang dekat dengan dunia Artificial Intelligence.

Kreasi lain dari para hacker MIT yang cukup legendaris adalah Emacs (karya Richard Stallman), editor favorit yang tetap dipakai oleh banyak programmer mesin unix sampai saat ini. Saya mengenal pertama kali Emacs ketika masuk kampus di Saitama University tahun 1995, saya gunakan untuk menulis semua laporan kuliah saya, membaca email, browsing web, membaca newsgroup dan bahkan Emacs jugalah yang saya gunakan untuk membangun IlmuKomputer.Com generasi awal. Selain hacker dari MIT, para hacker Stanford University dan CMU juga tidak mau kalah, mereka bahkan berhasil mengembangkan aplikasi bersekala besar berupa expert system dan robot industri.

Hacker dari Bell Labs bernama Ken Thomson yang dibantu oleh hacker lain bernama Dennis Ritchie dengan bahasa C-nya mengembangkan sistem operasi Unix. Kolaborasi Thomson dan Ritchie adalah kekuatan yang sangat fenomenal, karena mesin Unix dan bahasa C adalah formula manjur pengembangan sistem operasi Unix dari varian manapun sampai saat ini (BSD maupun System V dimana Linux termasuk didalamnya). Perlu dicatat juga bahwa pada tahun 1982, para hacker dari Stanford dan Berkeley yang dipimpin William (Bill) Joy mendirikan satu perusahaan bernama Sun Microsystem.

Era 1984 dimulainya berbagai episode cracking yang cepat terkenal karena diangkat oleh pers dan para jurnalis. Para jurnalis mulai keliru menyebut kejahatan komputer dan penyimpangannya sebagai sebuah “hacking activities” dimana pelakuknya disebut dengan hacker.

Hacker yang sebenarnya adalah seperti Richard Stallman yang berjuang dengan Free Software Foundation dan puluhan tahun bermimpi membangun sistem operasi bebas bernama HURD. Linux Torvald juga adalah seorang hacker sejati karena tetap komitmen dengan pengembangan kernel Linuxnya sampai sekarang. Kontributor dalam pengembangan Linux dan software open source lain juga adalah para hacker-hacker sejati.

Pelaku carding (penyalahgunaan kartu kredit), phreaking, dan defacing bukanlah hacker tapi mereka adalah cracker. Ungkapan legendaris dari Eric S Raymond dalam tulisan berjudul how to become a hacker, “hacker membangun banyak hal dan cracker merusaknya“. Hacker sejati adalah seorang programmer yang baik. Sesuatu yang sangat bodoh apabila ada orang atau kelompok yang mengklaim dirinya hacker tapi sama sekali tidak mengerti bagaimana membuat program. Sifat penting seorang hacker adalah senang berbagi, bukan berbagi tool exploit, tapi berbagi ilmu pengetahuan. Hacker sejati adalah seorang penulis yang mampu memahami dan menulis artikel dalam bahasa Ibu dan bahasa Inggris dengan baik. Hacker adalah seorang nerd yang memiliki sikap (attitude) dasar yang baik, yang mau menghormati orang lain, menghormati orang yang menolongnya, dan menghormati orang yang telah memberinya ilmu, sarana atau peluang.

Bukanlah sifat seorang hacker apabila diberi kepercayaan memegang administrasi di sebuah server malah memanfaatkannya untuk kegiatan cracking. Atau bahkan kemudian menyerang dan menghancurkan server dari dalam ditambahi dengan memberi ejekan kepada pemilik server yang telah memberinya kesempatan. Dengan terpaksa saya sampaikan, sayapun pernah mengalaminya. Selama ini saya selalu mendukung movement anak-anak muda di dunia maya, saya senang dengan semangat mereka. Ratusan komunitas saya beri domain dan hosting gratis sebagai reward perdjoeangan mereka karena mau sharing knowledge ke teman-teman lain di tanah air. Sayangnya ada cracker yang mengaku hacker (meski tidak memiliki attitude sebagai hacker) yang mempermainkan peluang ini. Setelah puas membuat satu dedicated server yang berisi ratusan situs komunitas lain di-shutdown perusahaan penyedia server karena kegiatan phreaking yang dia lakukan, masih sempatnya mengumpat saya dengan sebutan-sebutan yang tidak manusiawi. Apakah saya kapok? Tidak :) Saya akan tetap memberi kepercayaan, dukungan server dan domain gratis bagi aktifis-aktifis dunia maya.

Hacker bukanlah orang dengan nickname, screenname atau handlename yang lucu, konyol dan bodoh. Eric S Raymond menyebut bahwa menyembunyikan nama, sebenarnya hanyalah sebuah kenakalan, perilaku konyol yang menjadi ciri para cracker, warez d00dz dan para pecundang yang tidak berani bertanggungjawab atas perbuatannya. Hacker adalah sebuah reputasi, mereka bangga dengan pekerjaan yang dilakukan  dan ingin pekerjaan itu diasosiasikan dengan nama mereka yang sebenarnya. Hacker tidaklah harus orang komputer, karena konsep hacking adalah para pembelajar sejati, orang yang penuh antusias terhadap pekerjaannya dan tidak pernah menyerah karena gagal. Dan para hacker bisa muncul di bidang elektronika, mesin, arsitektur, ekonomi, politik, dsb.

Meluruskan pemahaman masalah hacker adalah proyek penyelamatan generasi dan perbaikan bangsa. Dan ini bisa dimulai dengan memperbaiki kurikulum pendidikan kita sehingga mampu mendidik mahasiswa kita menjadi hacker sejati. Dan marilah kita bersama-sama berdjoeang supaya menjadi hacker yang bisa memberi manfaat dan yang bisa memperbaiki republik ini dari keterpurukan.