Merubah Repository pada Red Hat Enterprise Linux 6.0 no Subscription





RedHat Enterprise Linux 6.0 (RHEL) baru saja dirilis, tentunya hal ini merupakan kabar gembira bagi anda pengguna setia distribusi linux ini, biasanya perusahaan besar hehehe,, karena RHEL mengharuskan penggunaanya membayar jasa untuk support dan update yang didapat dari membayar subscription,, lohh lohh Linux kok bayarrrrr,,,,, "-_-

Perlu diketahui juga selama ini sebagian besar masyarakat masih berasumsi bahwa FOSS (Free Open Source Software) sudah pasti gratis , namun pada kenyataannya FOSS itu sendiri tidak selalu free (gratis) tapi pasti free (Bebas), ada pula yang komersial terutama masalah dukungan (support) dan Update (pembaharuan).

Konsep FOSS sebenarnya adalah kode program dari perangkat lunak yang dapat dilihat oleh siapapun dan dapat dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan, tanpa adanya ketentuan atau perjanjian apapun dalam hak pembagian royalty kepada perusahaan pembuatnya dan Red Hat merupakan salah satu perangkat lunak open source  komersial, terdepan di dunia karena dirancang, diintegrasikan, diuji dan dikembangkan secara langsung oleh para ahli, sehingga begitu banyak fitur yang ditawarkan yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, seperti virtualisasi  dan clustering. Jadi maklumi sajalah kalo untuk support dan updatenya dikenakan biaya.. :)

Belajar Mandiri Melalui Distro (Distribusi GNU/Linux) - Oleh:I Made Wiryana

Masih teringat oleh saya, ketika komunitas open source Indonesia pada tahun 2000-an meluncurkan distro pertama. Banyak pihak yang meremehkan dan menganggap bahwa pem-buatan distro Linux itu tidak bermanfaat bagi perkembangan industri TI di Indonesia. Bahkan dengan nada meremehkan beberapa pakar TI di Indonesia menyatakan bahwa pekerjaan membuat distro itu cuma sekadar memaketkan saja, tidak ada nilai tambahnya. 

Para pakar TI itu beranggapan dari pada membuang-buang waktu mengembangkan distro sendiri, lebih baik fokus menjadi reseller atau penyedia  support dari distro-distro besar saja. Memang memahami visi itu lebih sulit dari sekadar menguasai hal teknis.Ketika developer Indonesia memutuskan berani membuat distro sendiri, berarti developer didorong harus belajar lebih banyak lagi.

Upgrade dan Downgrade Kernel Distribusi GNU/Linux berbasis Ubuntu Secara Offline

Untuk beberapa alasan sebagai pengguna Distribusi GNU/Linux kita membutuhkan update kernel hal ini bisa  dikarenakan untuk masalah security, dukungan terhadap perangkat keras terbaru, ke stabilan system dan perbaikan bug kernel itu sendiri, namun tentunya hal ini akan menjadi sedikit rumit/susah untuk pengguna baru dari system  operasi GNU/Linux , cara mudah dan membosankan untuk mengupdate kernel adalah menunggu kernel terbaru muncul di updatean distribusi GNU/Linux yang kita gunakan,, :D,,, berapa lama nunggunya,,,,?????

Cara yang biasa digunakan adalah cara manual dengan mengunduh kernel terbaru di www.kernel.org , kemudian mengekstrak nya, melakukan konfigurasi kernel baru, lalu melakukan compilasi , install lagi,,, “-_-,, memakan waktu yang cukup lama